Tips Menulis Jurnal Agar Lolos Turnitin 100% Aman

Menulis jurnal ilmiah adalah keterampilan penting bagi mahasiswa, dosen, maupun peneliti. Tidak hanya untuk memenuhi kewajiban akademik, jurnal juga menjadi sarana untuk menyebarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas. Namun, salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi penulis adalah bagaimana cara membuat jurnal agar bisa lolos Turnitin tanpa terdeteksi plagiarisme.

Plagiarisme merupakan masalah serius di dunia akademik. Jika sebuah karya ilmiah terbukti menjiplak, maka kredibilitas penulis akan dipertanyakan, bahkan bisa berujung pada sanksi akademik. Karena itu, penting sekali memahami tips menulis jurnal yang baik agar terhindar dari masalah tersebut.

Artikel ini akan membahas secara detail bagaimana cara menulis jurnal yang aman, original, dan dijamin lolos Turnitin 100% aman.


1. Pahami Standar Plagiarisme Akademik

Setiap kampus atau lembaga penelitian biasanya memiliki standar toleransi terhadap plagiarisme. Pada umumnya, batas kesamaan atau similarity index yang masih dianggap wajar berkisar antara 20%–30%. Angka ini menunjukkan persentase teks yang mirip dengan dokumen lain di database Turnitin.

Sebagai contoh, jika sebuah jurnal memiliki similarity index 35%, kemungkinan besar jurnal tersebut akan ditolak atau diminta revisi. Oleh karena itu, sebelum menulis, pahami dulu aturan yang berlaku di institusi masing-masing. Dengan begitu, penulis bisa lebih berhati-hati ketika mengutip teori, pendapat, atau hasil penelitian orang lain.


2. Kuasai Teknik Parafrase yang Efektif

Parafrase adalah kunci utama agar tulisan tidak dianggap menjiplak. Namun, banyak penulis yang keliru karena hanya mengganti kata dengan sinonim. Padahal, Turnitin cukup cerdas untuk mendeteksi kesamaan struktur kalimat.

  • Cara parafrase yang benar adalah dengan:
  • Mengubah susunan kalimat.
  • Menggunakan gaya bahasa berbeda.
  • Menyampaikan ulang informasi dengan penjelasan yang lebih rinci atau sederhana.

Contoh:

  • Kalimat asli: “Pendidikan adalah investasi penting dalam pembangunan bangsa.”
  • Parafrase: “Kemajuan suatu negara tidak lepas dari kualitas pendidikannya, sehingga pendidikan dapat disebut sebagai bentuk investasi jangka panjang bagi bangsa.”

Dengan teknik parafrase seperti ini, makna tetap sama tetapi strukturnya berbeda sehingga lebih aman dari plagiarisme.


3. Gunakan Referensi yang Kredibel dan Valid

Salah satu ciri jurnal berkualitas adalah adanya referensi dari sumber terpercaya. Hindari menggunakan sumber yang tidak jelas atau tidak akademis. Lebih baik gunakan:

  • Buku akademik.
  • Jurnal ilmiah internasional maupun nasional.
  • Artikel dari situs bereputasi (misalnya Google Scholar, ResearchGate, atau Scopus).

Selain itu, jangan lupa mencantumkan sitasi sesuai format penulisan yang berlaku, seperti APA, MLA, Harvard, atau Chicago Style. Dengan menulis sitasi dengan benar, Anda tidak hanya menghindari plagiarisme, tetapi juga meningkatkan kredibilitas tulisan.


4. Manfaatkan Alat Bantu Akademik

Menulis jurnal bisa menjadi lebih mudah jika memanfaatkan tools akademik. Beberapa alat yang sangat bermanfaat antara lain:

  • Mendeley/Zotero → untuk manajemen referensi dan sitasi otomatis.
  • Grammarly → untuk memperbaiki grammar, spelling, dan gaya bahasa.
  • Quillbot atau alat parafrase lainnya → membantu memparafrase teks agar lebih unik.
  • Turnitin → untuk melakukan cek plagiarisme sebelum submit.

Jika Anda merasa kesulitan, bisa juga memanfaatkan jasa profesional yang menyediakan layanan cek Turnitin dan parafrase agar hasil lebih cepat dan akurat.


5. Gunakan Gaya Bahasa Sendiri

Tips menulis jurnal yang paling penting adalah menulis dengan gaya bahasa sendiri. Ketika Anda membaca sebuah teori atau hasil penelitian, jangan langsung menyalin kalimatnya. Pahami dulu inti pembahasan, kemudian tuliskan kembali menggunakan kata-kata Anda sendiri.

Kebiasaan menulis dengan gaya pribadi tidak hanya membuat tulisan lebih orisinal, tetapi juga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Ingat, tujuan menulis jurnal bukan hanya lolos Turnitin, tetapi juga menyampaikan informasi secara jelas dan bermanfaat.


6. Hindari Kutipan Berlebihan

Mengutip teori memang penting untuk memperkuat argumen, tetapi terlalu banyak kutipan justru akan meningkatkan similarity index. Idealnya, kutipan langsung (direct quote) tidak lebih dari 10% dari keseluruhan teks.

Solusi terbaik adalah lebih banyak menggunakan parafrase dibanding kutipan langsung. Jika pun perlu mengutip, pastikan kutipan tersebut benar-benar relevan dan tidak bisa dijelaskan dengan cara lain.


7. Lakukan Cek Plagiarisme Mandiri

Sebelum mengirimkan jurnal ke penerbit atau dosen pembimbing, lakukan cek plagiarisme mandiri. Hal ini untuk memastikan bahwa similarity index sudah berada di batas aman.

Jika hasil cek menunjukkan angka tinggi, lakukan evaluasi kembali. Cek bagian mana yang terdeteksi mirip, kemudian lakukan parafrase atau perbaikan. Dengan langkah ini, Anda bisa lebih percaya diri saat submit jurnal.


8. Bangun Kebiasaan Menulis Secara Konsisten

Menulis jurnal tidak bisa instan. Penulis yang terbiasa menulis secara konsisten akan lebih mudah menuangkan ide dengan gaya bahasa sendiri. Cobalah untuk membiasakan diri menulis ringkasan dari setiap artikel atau buku yang dibaca.

Kebiasaan ini akan melatih otak untuk memahami dan menyampaikan ulang informasi dengan bahasa sendiri, sehingga otomatis mengurangi risiko plagiarisme.


Menulis jurnal akademik bukan hanya tentang menyusun isi yang berkualitas, tetapi juga menjaga keaslian tulisan. Dengan memahami standar plagiarisme, menguasai teknik parafrase, menggunakan referensi valid, memanfaatkan tools akademik, serta melakukan cek plagiarisme sebelum submit, peluang untuk lolos Turnitin 100% aman akan semakin besar.

Jangan lupa, tujuan utama dari menulis jurnal adalah memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, pastikan karya ilmiah Anda tidak hanya bermanfaat, tetapi juga terbebas dari plagiarisme.

✨ Jika kamu ingin lebih aman dan praktis, gunakan layanan JokiLabs untuk parafrase dan cek Turnitin. Dengan bantuan profesional, jurnalmu bisa lebih cepat diproses, hasil maksimal, dan tentu saja aman dari plagiarisme.