Bagi mahasiswa, plagiarisme adalah pelanggaran serius yang bisa berakibat fatal pada kelulusan. Namun, banyak yang belum memahami bahwa self-plagiarism juga termasuk pelanggaran akademik.
Meskipun terdengar aneh — memplagiat karya sendiri — ternyata praktik ini bisa menimbulkan masalah serius di dunia akademik.
Apa Itu Plagiarisme?
Plagiarisme adalah tindakan menjiplak karya orang lain tanpa memberikan kredit atau sumber yang jelas. Bentuknya bisa berupa:
- Menyalin teks secara langsung
- Menggunakan ide tanpa mencantumkan sumber
- Memodifikasi kalimat tanpa parafrase yang tepat
📌 Cek apakah karya Anda mengandung plagiarisme dengan Jasa Cek Turnitin Jokilabs.
Apa Itu Self-Plagiarism?
Self-plagiarism terjadi ketika penulis menggunakan kembali karya mereka sendiri (misalnya dari tugas atau publikasi sebelumnya) tanpa memberi informasi kepada pihak yang berwenang atau tanpa modifikasi signifikan.
Contohnya:
- Menggunakan bab skripsi lama untuk tugas baru
- Mengirim artikel yang sama ke beberapa jurnal
- Menggunakan data penelitian lama untuk publikasi baru tanpa izin
Perbedaan Utama
Kenapa Keduanya Bermasalah?
Baik plagiarisme maupun self-plagiarism sama-sama merusak integritas akademik. Kampus, jurnal, dan institusi pendidikan mengharuskan semua karya bersifat orisinal.
Cara Menghindarinya
- Selalu cantumkan sumber rujukan
- Lakukan parafrase yang benar
- Gunakan layanan profesional untuk pengecekan 👉 Jasa Parafrase Skripsi Jokilabs
- Konsultasikan ke pembimbing jika ingin memakai karya lama
Kesimpulan
Mengetahui perbedaan plagiarisme dan self-plagiarism sangat penting agar terhindar dari masalah akademik. Selalu utamakan orisinalitas dan gunakan bantuan layanan profesional seperti Jokilabs untuk menjaga kualitas karya ilmiah Anda.
💡 Cek Skripsi Anda Sekarang
👉 Pesan Jasa Cek Turnitin di Jokilabs untuk memastikan bebas dari plagiarisme.